Pengaruh Terapi Okupasi terhadap
Kemampuan Mengingat pada Anak Tunagrahita Sedang di SMALB Putra Jaya Malang
(Replikasi terhadap penelitian yang
dilakukan oleh Kelompok 12 PKL 2013
Fakultas Psikologi UIN Maliki Malang )
Oleh: Hielma Hasanah, mahasiswi Fakultas
Psikologi Universitas Airlangga
Abstrak: Keterbatasan dan kekurangan yang dimiliki anak
berkebutuhan khusus menyebabkan mereka mengalami hambatan dalam belajar dan
bersosialisasi sehingga memiliki dampak-dampak tertentu. Dengan metode
pembelajaran tertentu, kita dapat mengurangi dampak-dampak hambatan tersebut.
Karena itulah peneliti berinisiatif untuk menerapkan terapi okupasi sebagai
metode pengajaran bagi anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini bertujuan untuk
menguji efektifitas terapi okupasi terhadap kemampuan mengingat pada anak
tunagrahita sedang di SMALB Putra Jaya Malang. Penelitian ini menggunakan metode quasy
eksperimen non-randomized pre-test-posttest control group design. Subjek yang
diberi pelakuan adalah 1 orang siswa tunagrahita sedang SMALB Putra Jaya yang
telah dipilih oleh dewan guru untuk pemberian terapi okupasi dan 1 orang siswa
tunagrahita sedang SMALB Putra Jaya yang tidak diberi perlakuan sebagai
pembanding atau kontrol. Pengukuran psikologis awal dengan menggunakan tes VSMS dan Asesmen
psikologis sedangkan penjabaran data menggunakan deskriptif kualitatif.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terapi okupasi dapat berpengaruh terhadap
kemampuan mengingat anak tuna grahita sedang di SMALB Putra Jaya Malang.
Latar Belakang
Anak berkebutuhan khusus merupakan anak-anak
yang memiliki keterbatasan
baik secara fisik maupun mental. Akibat kekurangan yang mereka miliki tersebut,
mereka mengalami hambatan dalam belajar maupun bersosialisasi dengan lingkungan
sekitar dan mengakibatkan dampak-dampak tertentu. Namun dengan metode
pembelajaran tertentu, dampak-dapak dari hambatan belajar dapat
diminimalisir.
Terdapat macam-macam jenis anak berkebutuhan khusus diantaranya tuna
rungu, tuna wicara, autis, tuna grahita dan lain-lain. Setiap jenis tersebut
memiliki ciri-ciri yang berbeda, hambatan-hambatang yang berbeda-beda sehingga
metode pembelajaran yang tepat untuk anak berkebutuhan khusus pun berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi
dan latar belakangnya.
Dalam kasus ini, kedua subjek penelitian
adalah siswa SLB Putra Jaya dengan jenis
kelainan tunagrahita tingkat sedang. Subjek belum bisa membaca dan berhitung
meskipun usianya enam belas tahun. Dan berdasarkan hasil tes dan observasi
menggunakan VSMS menunjukkan bahwa tingkat kematangan social subjek tidak
sesuai dengan usianya. Subjek juga tidak dapat berbicara dengan jelas. Namun
subjek mampu menyebutkan benda-benda yang ada disekitarnya. Subjek juga dapat
berkomunikasi dua arah dan mampu menyampaikan maksudnya meskipun dengan
keterbatasannya serta subjek mampu mencontoh tulisan tanpa mengetahui maksud
dari tulisan tersebut meskipun tidak rapi.
Berdasarkan hasil observasi awal tersebut,
subjek masih memiliki kemampuan kognitif yang memungkinkan untuk lebih
dikembangkan lagi. Oleh sebab itu, pada kasus ini, peneliti ingin mengetahui
bagaimana pengaruh pemberian terapi okupasi untuk membantu subjek dalam
melakukan kegiatan sehari-hari khususnya menulis dan membaca efektif dan juga
kemampuan mengingingat materi yang diberikan.
Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui dampak terapi okupasi terhadap daya ingat subjek
dan untuk mengetahui efektifitas terapi okupasi terhadap subjek.
Kajian Teori
Terapi Okupasi adalah bentuk layanan kesehatan kepada masyarakat atau pasien yang
mengalami gangguan fisik dan atau mental dengan menggunakan aktivitas bermakna
(okupasi) untuk meningkatkan kemandirian individu pada area aktivitas kehidupan
sehari-hari, produktivitas dan pemanfaatan waktu luang dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tujuan utama dari Okupasi Terapi adalah memungkinkan
individu untuk berperan serta dalam aktivitas keseharian. Okupasi terapis
mencapai tujuan ini melalui kerja sama dengan kelompok dan masyarakat untuk
meningkatkan kemampuan mereka untuk terlibat dalam aktivitas yang mereka
inginkan, butuhkan, atau harapkan untuk dikerjakan, serta dengan mengubah
aktivitas atau lingkungan yang lebih baik untuk mendukung keterlibatan dalam aktivitas.
Definisi kemampuan mengingat menurut Tim Penyusun
Kamus Pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa (1990), ingat berarti berada
dalam pikiran, tidak lupa dan timbul kembali dalam pikiran. Sedangkan mengingat
adalah ingat akan sesuatu hal, memperhatikan, memikirkan dan menilik dengan
pikiran.
Menurut Myers (2006) ingatan adalah proses penyimpanan,
dan pemanggilan kembali informasi yang telah disimpan sebelumnya baik yang
berupa pengalaman masa lalu, pengetahuan maupun pemikiran.
Kemampuan mengingat bagian dari pengetahuan. Gage memberi
pengertian pengetahuan sebagai kemampuan mengingat atau mengenai kembali
tentang ide atau gagasan, fakta dan lain sebagainya dalam situasi, tanda,
gagasan, atau isyarat yang memungkinkan untuk mengeluarkan kembali apa yang
disimpan itu (Berliner, 1996).
Struktur ingatan dapat dibedakan menjadi tiga system,
yaitu: (a) sistem ingatan sensorik, (b) sistem ingatan jangka pendek, (c)
sistem ingatan jangka panjang. Dalam penelitian ini memori yang di upayakan
agar dapat meningkat adalah memori sensorik. Memori sensorik memcatatn
informasi atau stimuli yang masuk melalu salah satu atau kombinasi dari panca
indera yaitu secaa visual melaui mata, pendengaran memalui telinga, bau melalui
hidung dan rasa melalui lidah, dan rabaan melalui kulit. Jika informasi itu
tidak diperhatikan maka akan telupakan, namun jika informasi tersebut mendapat
perhatian maka akan di trasver pada ingatan jangka pendek..
Metode
Penelitian
Metode
penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah quasy eksperimen non-randomized
pre-test-posttest control group design. Dimana penentuan subjek terbatas, yakni sebanyak satu orang siswa SMALB
Putra Jaya berumur 16 tahun yang mengalami gangguan Tuna Grahita Sedang dengan
spesifikasi syndrom down hiperaktif sebagai kelompok yang
mendapat perlakuan. Sedangkan kelompok dua, juga merupakan siswa SMALB Putra
Jaya yang berusia 16 tahun dengan gangguan Tuna Grahita sedang, yang tidak
mendapat perlakuan sebagai kelompok pembanding atau kelompok kontrol. Peneliti memilih metode tersebut karena keterbatasan
subjek dengan kriteria yang sama dan keterbatasan waktu yang dimiliki selama pengerjaan
eksperimen ini.
Penelitian
ini dilakukan di SMALB Putra Jaya Jl. Nusa Indah dan treatment dilakukan di kediaman subjek yaitu di Jl. Plaosan Barat I/18 F
kecamatan Blimbing, kota Malang. SMALB Putra Jaya menjadi tempat peneliti
melakukan awal observasi subjek dan wawancara kepada guru-guru subjek.
Sedangkan, terapi okupasi dilakukan di rumah subjek.
Penelitian
dilakukan selama 2 minggu,
yakni tanggal 12 Oktober 2014-24 Oktober 2014 dengan masa aktif sebanyak 12 hari. Treatment dilakukan dengan intensitas lima kali
dalam seminggu selama 2 jam, yaitu pada hari Senin-Jumat pukul 08.00-10.00
pagi. Minggu pertama pada tanggal 2-6 Oktober kami melakukan observasi awal dan wawancara di sekolah.
Pembahasan
Pada minggu pertama,
tanggal 2-6 Oktober 2014, peneliti
melakukan observasi awal di sekolah subjek, yakni SLB Putra Jaya Malang.
Sedangkan pada minggu kedua, 6-12 Oktober 2014, peneliti melakukan
asesmen dan memberikan perlakuan awal berupa latihan menulis nama subjek dan
memberi terapi
okupasi huruf abjad, bangun
ruang dan pengenalan benda. Sejauh ini semua berjalan lancar, subjek mampu
mengingat dengan baik.
Pada akhir minggu pertama, tanggal 7-12, peneliti
memberikan terapi okupasi berupa huruf-huruf abjad, pengenalan benda,
nama-nama pahlawan, pengenalan angka dan berhitung. Selain itu, peneliti
memberi fasilitas bagi subjek untuk berlatih mewarnai benda. Sejauh ini subjek mampu
mengingat apa yang sudah dipelajari.
Pada minggu kedua, peneliti
memberikan terapi okupasi nama-nama tokoh pahlawan, pengenalan angka dan benda,
serta berhitung. Pada akhir minggu kedua, peneliti memberi evaluasi
berdasarkan beberapa pembelajaran yang telah dilakukan. Dalam hal ini ini
subjek menujukkan peningtkatan kemampuan memori yang cukup baik. Kuantifikasi
kemampuan subjek dapat dilihat sebagai berikut:
Subjek 1
Paired
Samples Test
|
Paired Differences
|
T
|
df
|
Sig. (2-tailed)
|
|||||
|
Mean
|
Std. Deviation
|
Std. Error Mean
|
95% Confidence Interval of the Difference
|
Mean
|
Std. Deviation
|
Std. Error Mean
|
||
|
Upper
|
Lower
|
|||||||
Pair 1
|
sebelum - sesudah
|
-2.00000
|
.70711
|
.31623
|
-2.87799
|
-1.12201
|
-6.325
|
4
|
.003
|
Subjek 2
Paired Samples Test
|
Paired Differences
|
T
|
df
|
Sig. (2-tailed)
|
|||||
|
Mean
|
Std. Deviation
|
Std. Error Mean
|
95% Confidence Interval of the Difference
|
Mean
|
Std. Deviation
|
Std. Error Mean
|
||
|
Upper
|
Lower
|
|||||||
Pair 1
|
sebeum - sesudah
|
-.60000
|
.54772
|
.24495
|
-1.28009
|
.08009
|
-2.449
|
4
|
.070
|
Berdasarkan hasil uji SPSS Paired Sample
t-Test didapatkan hasil pada subjek pertama yang mendapat perlakuan nilai
signifikansinya adalah 0.003 < 0.05 hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan antara sebelum dan sesudah perlakuan.
Sedangkan pada hasil uji SPSS Paired Sample t-Test pada
subjek kedua yang tidak mendapat perlakuan nilai dignifikansinya adalah 0.070
> 0.05 yang artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi
subjek sebelumnya dan setelah pemberian perlakuan pada subjek 1.
Kesimpulan
dan Saran
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, dapat
disimpulkan bahwa terapi okupasi yang diberikan kepada subjek efektif dalam
meningkatkan kemamuan mengingat anak. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan
subjek dalam mengingat nama lengkapnya, nama-nama pahlawan dan mampu
mengoprasikan penjumlahan hingga bilangan 20 dengan metode penyelesaian
matematika yang diberikan oleh peneliti dan tidak hanya terpaku pada ke sepuluh
jarinya.
Sebaiknya pemberian terapi okupasi ini tidak
berhenti, namun dilanjutkan baik oleh keluraga dirumah ataupun guru disekolah.
Pemberian terapi okupasi juga harus mempertimbangkan afeksi anak, karena dengan
afeksi yang baik, maka proses pembelajaran akan lebih mudah dilakukan dan
materi yang diberikan akan lebih mudah diterima oleh anak.
Daftar Pustaka
Adam, Sephane., Bay, Chistelle., Bongsang, Eric.,
Germain, Sophie., Parelman, Sergio., Occupational Activities and Cognitive
Reserve: a Frontier Approach Applied to
the Survey on Health, Ageing, and Retirement in Europe., Neuropsychology Unit,
University of Liège
Devorah E. Klein
and Gregory L. Murphy., (2001)., The Representation of Polysemous Words.,
Journal of Memory and Language 45, 259–282.,
Department of Psychology and Beckman Institute, University of Illinois at
Urbana-Champaign
External Memory Interface
Handbook. Volume 1: Altera Memory Solution Overview and Design
Flow. 2014 Altera Corporation. All rights reserved. ALTERA.
Fougnie, D., & Marois, R. (2011, August 22). What
Limits Working Memory Capacity? Evidence for Modality-Specific Sources to the
Simultaneous Storage of Visual and Auditory Arrays. Journal of Experimental Psychology: Learning, Memory, and Cognition.
Hariadi, Rahman. 2004. Jurnal Anak Berkebutuhan Khusus.
Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Hays, M. J., Kornell, N., & Bjork, R. A. (2012, May
14). When and Why a Failed Test Potentiates the Effectiveness of Subsequent
Study. Journal of Experimental
Psychology: Learning, Memory, and Cognition
Kiliç, A., Criss, A. H.,
& Howard, M. W. (2012, May 14). A Causal Contiguity Effect That Persists
Across Time Scales. Journal of Experimental Psychology: Learning, Memory, and
Cognition
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Standar
Profesi Okupasi Terapi. Jakarta: MKRI
Miles, Jennifer L. Occupational Assessmentof
Neurologic Condition. Ted Braun Awards of Writing.
Muhajirin, Muhammad. 2008. Skripsi Strategi Bimbingan
dan Konseling untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri di Sekolah bagi Anak Tuna
Grahita. Universitas Pendidikan Indonesia.
Rochman, Nur Fawzia. Tanpa tahun. Pusat Terapi Khusus
Anak Autis. Surabaya: Universitas Airlangga.
Setyopranoto, Ismail. Tanpa tahun. Macam-macam
Penyakit Saraf FK UGM. Jogjakarta.
How to get to the casino, how to get to the casino, and how to get to the
BalasHapusDirections to 부산광역 출장안마 the casino, get 대전광역 출장마사지 to the casino, get to the casino, get to the casino, get to 제주도 출장샵 the casino, get to the casino, get to 순천 출장마사지 the casino, get to the casino, 태백 출장안마