Rabu, 12 November 2014

Pengaruh Terapi Okupasi terhadap Kemampuan Mengingat pada Anak Tunagrahita


Pengaruh Terapi Okupasi terhadap Kemampuan Mengingat pada Anak Tunagrahita Sedang di SMALB Putra Jaya Malang
(Replikasi terhadap penelitian yang dilakukan oleh Kelompok 12 PKL 2013
Fakultas Psikologi  UIN Maliki Malang )

Oleh: Hielma Hasanah, mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga


Abstrak: Keterbatasan dan kekurangan yang dimiliki anak berkebutuhan khusus menyebabkan mereka mengalami hambatan dalam belajar dan bersosialisasi sehingga memiliki dampak-dampak tertentu. Dengan metode pembelajaran tertentu, kita dapat mengurangi dampak-dampak hambatan tersebut. Karena itulah peneliti berinisiatif untuk menerapkan terapi okupasi sebagai metode pengajaran bagi anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektifitas terapi okupasi terhadap kemampuan mengingat pada anak tunagrahita sedang di SMALB Putra Jaya Malang. Penelitian ini menggunakan metode quasy eksperimen non-randomized pre-test-posttest control group design. Subjek yang diberi pelakuan adalah 1 orang siswa tunagrahita sedang SMALB Putra Jaya yang telah dipilih oleh dewan guru untuk pemberian terapi okupasi dan 1 orang siswa tunagrahita sedang SMALB Putra Jaya yang tidak diberi perlakuan sebagai pembanding atau kontrol. Pengukuran psikologis awal dengan menggunakan tes VSMS dan Asesmen psikologis sedangkan penjabaran data menggunakan deskriptif kualitatif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terapi okupasi dapat berpengaruh terhadap kemampuan mengingat anak tuna grahita sedang di SMALB Putra Jaya Malang.


Latar Belakang

Anak berkebutuhan khusus merupakan anak-anak yang memiliki keterbatasan baik secara fisik maupun mental. Akibat kekurangan yang mereka miliki tersebut, mereka mengalami hambatan dalam belajar maupun bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dan mengakibatkan dampak-dampak tertentu. Namun dengan metode pembelajaran tertentu, dampak-dapak dari hambatan belajar dapat diminimalisir.  
Terdapat macam-macam jenis anak berkebutuhan khusus diantaranya tuna rungu, tuna wicara, autis, tuna grahita dan lain-lain. Setiap jenis tersebut memiliki ciri-ciri yang berbeda, hambatan-hambatang yang berbeda-beda sehingga metode pembelajaran yang tepat untuk anak berkebutuhan khusus pun berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi dan latar belakangnya.
Dalam kasus ini, kedua subjek penelitian adalah  siswa SLB Putra Jaya dengan jenis kelainan tunagrahita tingkat sedang. Subjek belum bisa membaca dan berhitung meskipun usianya enam belas tahun. Dan berdasarkan hasil tes dan observasi menggunakan VSMS menunjukkan bahwa tingkat kematangan social subjek tidak sesuai dengan usianya. Subjek juga tidak dapat berbicara dengan jelas. Namun subjek mampu menyebutkan benda-benda yang ada disekitarnya. Subjek juga dapat berkomunikasi dua arah dan mampu menyampaikan maksudnya meskipun dengan keterbatasannya serta subjek mampu mencontoh tulisan tanpa mengetahui maksud dari tulisan tersebut meskipun tidak rapi.
Berdasarkan hasil observasi awal tersebut, subjek masih memiliki kemampuan kognitif yang memungkinkan untuk lebih dikembangkan lagi. Oleh sebab itu, pada kasus ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana pengaruh pemberian terapi okupasi untuk membantu subjek dalam melakukan kegiatan sehari-hari khususnya menulis dan membaca efektif dan juga kemampuan mengingingat materi yang diberikan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak terapi okupasi terhadap daya ingat subjek dan untuk mengetahui efektifitas terapi okupasi terhadap subjek.
Kajian Teori
Terapi Okupasi adalah bentuk layanan kesehatan kepada masyarakat atau pasien yang mengalami gangguan fisik dan atau mental dengan menggunakan aktivitas bermakna (okupasi) untuk meningkatkan kemandirian individu pada area aktivitas kehidupan sehari-hari, produktivitas dan pemanfaatan waktu luang dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tujuan utama dari Okupasi Terapi adalah memungkinkan individu untuk berperan serta dalam aktivitas keseharian. Okupasi terapis mencapai tujuan ini melalui kerja sama dengan kelompok dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk terlibat dalam aktivitas yang mereka inginkan, butuhkan, atau harapkan untuk dikerjakan, serta dengan mengubah aktivitas atau lingkungan yang lebih baik untuk mendukung keterlibatan dalam aktivitas.
Definisi kemampuan mengingat menurut Tim Penyusun Kamus Pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa (1990), ingat berarti berada dalam pikiran, tidak lupa dan timbul kembali dalam pikiran. Sedangkan mengingat adalah ingat akan sesuatu hal, memperhatikan, memikirkan dan menilik dengan pikiran.
Menurut Myers (2006) ingatan adalah proses penyimpanan, dan pemanggilan kembali informasi yang telah disimpan sebelumnya baik yang berupa pengalaman masa lalu, pengetahuan maupun pemikiran. 
Kemampuan mengingat bagian dari pengetahuan. Gage memberi pengertian pengetahuan sebagai kemampuan mengingat atau mengenai kembali tentang ide atau gagasan, fakta dan lain sebagainya dalam situasi, tanda, gagasan, atau isyarat yang memungkinkan untuk mengeluarkan kembali apa yang disimpan itu (Berliner, 1996).
Struktur ingatan dapat dibedakan menjadi tiga system, yaitu: (a) sistem ingatan sensorik, (b) sistem ingatan jangka pendek, (c) sistem ingatan jangka panjang. Dalam penelitian ini memori yang di upayakan agar dapat meningkat adalah memori sensorik. Memori sensorik memcatatn informasi atau stimuli yang masuk melalu salah satu atau kombinasi dari panca indera yaitu secaa visual melaui mata, pendengaran memalui telinga, bau melalui hidung dan rasa melalui lidah, dan rabaan melalui kulit. Jika informasi itu tidak diperhatikan maka akan telupakan, namun jika informasi tersebut mendapat perhatian maka akan di trasver pada ingatan jangka pendek..

Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah quasy eksperimen non-randomized pre-test-posttest control group design. Dimana penentuan subjek terbatas, yakni sebanyak satu orang siswa SMALB Putra Jaya berumur 16 tahun yang mengalami gangguan Tuna Grahita Sedang dengan spesifikasi syndrom down hiperaktif sebagai kelompok yang mendapat perlakuan. Sedangkan kelompok dua, juga merupakan siswa SMALB Putra Jaya yang berusia 16 tahun dengan gangguan Tuna Grahita sedang, yang tidak mendapat perlakuan sebagai kelompok pembanding atau kelompok kontrol. Peneliti memilih metode tersebut karena keterbatasan subjek dengan kriteria yang sama dan keterbatasan waktu yang dimiliki selama pengerjaan eksperimen ini.
Penelitian ini dilakukan di SMALB Putra Jaya Jl. Nusa Indah dan treatment dilakukan di kediaman subjek yaitu di Jl. Plaosan Barat I/18 F kecamatan Blimbing, kota Malang. SMALB Putra Jaya menjadi tempat peneliti melakukan awal observasi subjek dan wawancara kepada guru-guru subjek. Sedangkan, terapi okupasi dilakukan di rumah subjek.
Penelitian dilakukan selama 2 minggu, yakni tanggal 12 Oktober 2014-24 Oktober 2014 dengan masa aktif sebanyak 12 hari. Treatment dilakukan dengan intensitas lima kali dalam seminggu selama 2 jam, yaitu pada hari Senin-Jumat pukul 08.00-10.00 pagi. Minggu pertama pada tanggal 2-6 Oktober kami melakukan observasi awal dan wawancara di sekolah.

Pembahasan
Pada minggu pertama, tanggal 2-6 Oktober 2014, peneliti melakukan observasi awal di sekolah subjek, yakni SLB Putra Jaya Malang. Sedangkan pada minggu kedua, 6-12 Oktober 2014, peneliti melakukan asesmen dan memberikan perlakuan awal berupa latihan menulis nama subjek dan memberi terapi okupasi huruf abjad, bangun ruang dan pengenalan benda. Sejauh ini semua berjalan lancar, subjek mampu mengingat dengan baik.
Pada akhir minggu pertama, tanggal 7-12, peneliti memberikan terapi okupasi berupa huruf-huruf abjad, pengenalan benda, nama-nama pahlawan, pengenalan angka dan berhitung. Selain itu, peneliti memberi fasilitas bagi subjek untuk berlatih mewarnai benda. Sejauh ini subjek mampu mengingat apa yang sudah dipelajari.
Pada minggu kedua, peneliti memberikan terapi okupasi nama-nama tokoh pahlawan, pengenalan angka dan benda, serta berhitung. Pada akhir minggu kedua, peneliti memberi evaluasi berdasarkan beberapa pembelajaran yang telah dilakukan. Dalam hal ini ini subjek menujukkan peningtkatan kemampuan memori yang cukup baik. Kuantifikasi kemampuan subjek dapat dilihat sebagai berikut:

Subjek 1
Paired Samples Test


Paired Differences
T
df
Sig. (2-tailed)

Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean

Upper
Lower
Pair 1
sebelum - sesudah
-2.00000
.70711
.31623
-2.87799
-1.12201
-6.325
4
.003











Subjek 2
Paired Samples Test


Paired Differences
T
df
Sig. (2-tailed)

Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean

Upper
Lower
Pair 1
sebeum - sesudah
-.60000
.54772
.24495
-1.28009
.08009
-2.449
4
.070











Berdasarkan hasil uji SPSS Paired Sample t-Test didapatkan hasil pada subjek pertama yang mendapat perlakuan nilai signifikansinya adalah 0.003 < 0.05 hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah perlakuan.
Sedangkan pada hasil uji SPSS Paired Sample t-Test pada subjek kedua yang tidak mendapat perlakuan nilai dignifikansinya adalah 0.070 > 0.05 yang artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi subjek sebelumnya dan setelah pemberian perlakuan pada subjek 1.

Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa terapi okupasi yang diberikan kepada subjek efektif dalam meningkatkan kemamuan mengingat anak. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan subjek dalam mengingat nama lengkapnya, nama-nama pahlawan dan mampu mengoprasikan penjumlahan hingga bilangan 20 dengan metode penyelesaian matematika yang diberikan oleh peneliti dan tidak hanya terpaku pada ke sepuluh jarinya.
Sebaiknya pemberian terapi okupasi ini tidak berhenti, namun dilanjutkan baik oleh keluraga dirumah ataupun guru disekolah. Pemberian terapi okupasi juga harus mempertimbangkan afeksi anak, karena dengan afeksi yang baik, maka proses pembelajaran akan lebih mudah dilakukan dan materi yang diberikan akan lebih mudah diterima oleh anak.

Daftar Pustaka
Adam, Sephane., Bay, Chistelle., Bongsang, Eric., Germain, Sophie., Parelman, Sergio., Occupational Activities and Cognitive Reserve:  a Frontier Approach Applied to the Survey on Health, Ageing, and Retirement in Europe., Neuropsychology Unit, University of Liège
Devorah E. Klein and Gregory L. Murphy., (2001)., The Representation of Polysemous Words., Journal of Memory and Language 45, 259–282., Department of Psychology and Beckman Institute, University of Illinois at Urbana-Champaign
External Memory Interface Handbook. Volume 1: Altera Memory Solution Overview and Design Flow. 2014 Altera Corporation. All rights reserved. ALTERA.
Fougnie, D., & Marois, R. (2011, August 22). What Limits Working Memory Capacity? Evidence for Modality-Specific Sources to the Simultaneous Storage of Visual and Auditory Arrays. Journal of Experimental Psychology: Learning, Memory, and Cognition.
Hariadi, Rahman. 2004. Jurnal Anak Berkebutuhan Khusus. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Hays, M. J., Kornell, N., & Bjork, R. A. (2012, May 14). When and Why a Failed Test Potentiates the Effectiveness of Subsequent Study. Journal of Experimental Psychology: Learning, Memory, and Cognition
Kiliç, A., Criss, A. H., & Howard, M. W. (2012, May 14). A Causal Contiguity Effect That Persists Across Time Scales. Journal of Experimental Psychology: Learning, Memory, and Cognition
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Standar Profesi Okupasi Terapi. Jakarta: MKRI
Miles, Jennifer L. Occupational Assessmentof Neurologic Condition. Ted Braun Awards of Writing.
Muhajirin, Muhammad. 2008. Skripsi Strategi Bimbingan dan Konseling untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri di Sekolah bagi Anak Tuna Grahita. Universitas Pendidikan Indonesia.
Rochman, Nur Fawzia. Tanpa tahun. Pusat Terapi Khusus Anak Autis. Surabaya: Universitas Airlangga.
Setyopranoto, Ismail. Tanpa tahun. Macam-macam Penyakit Saraf FK UGM. Jogjakarta.



1 komentar:

  1. How to get to the casino, how to get to the casino, and how to get to the
    Directions to 부산광역 출장안마 the casino, get 대전광역 출장마사지 to the casino, get to the casino, get to the casino, get to 제주도 출장샵 the casino, get to the casino, get to 순천 출장마사지 the casino, get to the casino, 태백 출장안마

    BalasHapus